About

Menjadikan Rohis Al-Farabi sebagai pionir perjuangan dakwah islam untuk mewujudkan muslim di SMA Negeri 1 Wonosari yang beriman dan bertaqwa sesuai dengan Al-Qur'an dan As-Sunah.

Kabar Terbaru Al-Farabi

Farabi # 3

Festival Ramadan Bina Insani 3 - Insyaallah akan dilaksanakan pada Ramadhan 1435 H.

Selasa, 01 Juli 2014

Festival Ramadhan Bina Insani - Ekamas # 3



FARABI - Festival Ramadhan Bina Insani # 3 - SMA N 1 Wonosari

Festival Ramadhan Bina Insani # 3 ini Insyaallah akan dilaksanakan pada tanggal 13 Juli 2014 / 15 Ramadhan 1435 H.Acara ini ada bintang tamu dari grup musik terkenal di daerah Yogyakarta ini.. Yaitu "Jamus Kalimasada" kemudian dimeriahkan juga oleh Farabi Musik. Farabi Musik adalah Grup Musik yang dibina di ROHIS AL-FARABI SMA N 1 Wonosari..

Dalam acara ini berbagai mata lomba pun ada, yaitu :
  1. Mewarnai
  2. Da'i Cilik
  3. CCA
  4. Poster
  5. Tartil
  6. Musik Islami



Jadi Lombanya seperti itu , Oh iya, Ada fasilitasnya , seperti Sertifikat Peserta dan Stiker.. Lumayan lhoo,:D
Lomba Farabi ini tersedia dari rentang umur mulai dari TK - Umum ..

Berikut ini Petunjuk teknis Lomba FARABI # 3 Ekamas  ini...


1.      Akustik islami & hadroh
a.       Jumlah anggota                 : 4-12 / kelompok
b.      Jumlah peserta                   : Maksimal 16 kelompok (6 akustik islami, 10         hadroh)
c.       Peserta                               : Umum (siswa-siswi kelas 7 SMP/MTs ke atas)
d.      Tempat                              : Lapangan pancasila (di panggung utama)
e.       Durasi waktu                     : 15 menit (termasuk persiapan)
f.       Alat musik yang disediakan panitia
1)      Keyboard
2)      Gitar bass
3)      Kendhang
4)      Jimbe
5)      Gitar
6)      Cuke
7)      Cake
g.      Peserta memainkan
1)      Lagu wajib
a)      Akustik / nasyid :
o   Justice voice – kini kau telah dewasa
o   Soujana – sekeping hati
o   Snada – jagalah hati
o   Edcaustic – muhasabah cinta
o   Fatin – kekasihmu
o   Ungu – bila tiba

b)     Hadroh :
o   Habib syech – padang bulan
o   A m jogja – turi-turi putih
o   Habib syech – kisah sang rosul
2)      Lagu pilihan (ditentukan peserta)
h.      Petunjuk teknis     :
1.      Peserta melakukan daftar ulang pukul 07.30
2.      Peserta mengikuti acara pembukaan
3.      Peserta menuju tempat perlombaan serta mengambil nomor undian
4.      Peserta tampil sesuai dengan nomor undian dengan diberi durasi waktu 15 menit sudah termasuk persiapan
5.      Peserta wajib menyanyikan 2 buah lagu yakni lagu wajib dan lagu pilihan
6.      Peserta wajib berpakaian sopan (pakaian di seragamkan)
7.      Keputusan dewan juri tidak dapat diganggu gugat
i.        Kriteria penilaian   :
1.      Interaksi dengan audience
2.      Keterpaduan nada
3.      Penampilan
2.      CCA
a.       Peserta                               SMP/MTs tiap kelompok terdiri dai 3 orang
b.      Jumlah peserta                   Maksimal 10 tim
c.       Tempat                              : Aula SMA Negeri 1 Wonosari
d.      Petunjuk teknis
1.      Peserta melakukan daftar ulang pukul 07.30
2.      Peserta mengikuti acara pembukaan
3.      Peserta menuju tempat perlombaan
4.      Babak pertama adalah babak penyisihan. Tiap tim akan mengerjakan soal dan akan diambil 3 tim terbaik
5.      Babak kedua adalah babak final. 3 tim akan diuji oleh juri melalui beberapa tahapan untuk mengetahui peringkat 3 tim tersebut
6.      Keputusan dewan juri tidak dapat diganggu gugat
e.       Kriteria penilaian   :
1.      Penilaian pertama pada babak penyisihan. Babak penyisihan menggunakan metode soal tertulis.
2.      Penilaian kedua pada babak final. Terdiri dari dua metode penilaian yaitu pada penilaian dengan soal wajib dan soal rebutan.

3.      Tartil
a.       Peserta                               Siswa/siswi SMP/MTs
b.      Jumlah peserta                   Maksimal 30 orang
c.       Tempat                              : Kelas XI IPS 3
d.      Maqro’                              : Juz 7 – 15
e.       Lagu                                  : Bebas
f.       Petunjuk teknis                 :
1.      Peserta melakukan daftar ulang pukul 07.30
2.      Peserta mengikuti acara pembukaan
3.      Peserta menuju tempat perlombaan serta mengambil nomor undian
4.      Peserta maju satu persatu sesuai dengan nomor undian dengan durasi waktu 5 – 7 menit
5.      Peserta yang telah maju tetap di tempat sampai acara selesai
6.      Keputusan dewan juri tidak dapat diganggu gugat

g.      Kriteria penilaian               :
1.      Makhroj huruf
2.      Fashohah
3.      Adab
4.      Pildacil
a.       Tema                                 :
o   Ramadhan sebagai pembangun akhlakul karimah
o   Generasi islam, kiat berprestasi untuk ilahi
o   Al – qur’an pilarku menuju kesuksesan
b.      Jumlah peserta                   : Maksimal 20 peserta
c.       Peserta                               : Siswa/siswi SD/MI kelas 4-6
d.      Tempat                              : XI IPA 4
e.       Durasi                                : 4 – 8 menit
f.       Petunjuk teknis                 :
1.      Peserta melakukan daftar ulang pukul 07.00 - 07.30
2.      Peserta mengikuti acara pembukaan
3.      Peserta memasuki ruang perlombaan
4.      Peserta mengambil undian dan mengumpulkan naskah pidato
5.      Peserta maju satu persatu sesuai dengan nomor undian dengan durasi waktu 4–8 menit
6.      Materi yang disampaikan harus mencantumkan dahlil
7.      Peserta diperbolehkan membawa barang yang mendukung pidato
8.      Keputusan dewan juri tidak bisa diganggu gugat
g.      Kriteria penilaian:
1.      Materi
2.      Kreatifitas penyajian
3.      Metode penyampaian
5.      Mewarnai
a.       Tema                                 : Muslim berprestasi
b.      Jumlah peserta                   : Maksimal 200 peserta
c.       Peserta                               : TK/RA hingga kelas 1 SD/MI
d.      Tempat                              : Sekeliling panggung utama
e.       Durasi                                : 2 jam
f.       Petunjuk teknis     :
1.      Peserta menuju ruang perlombaan untuk daftar ulang dan persiapan (pukul 07.00 – 07.30)
2.      Peserta datang tepat waktu  menuju depan panggung dan mengikuti pembukaan
3.      Apabila peserta terlambat, maka di perbolehkan masuk dan mengikuti tapi tidak diberi tambahan waktu
4.      Peserta wajib membawa peralatan mewarnai dan meja lipat
5.      Alat mewarnai bebas, misalnya crayon, pastel, pensil warna, spidol, dll
6.      Peserta mewarnai sendiri dan bukan bantuan orang lain
7.      Pembimbing/ ortu/ustad/ustadzah menunggu di luar ruangan
8.      Keputusan dewan juri tidak bisa diganggu gugat
g.      Kriteria penilaian:
1.      Kerapian mewarnai gambar
2.      Keserasian warna
3.      Kreativitas mewarnai
4.      Ketepatan warna




6.      Poster islami
a.    Tema               : Berdakwah lewat seni
·         Sub tema   :
1.      Seni sebagai salah satu media dakwah islam
2.      Perkembangan kesenia islam indonesia 
b.   Peserta                               : Siswa/siswi SMA/MAN
·         Jumlah peserta                   Maksimal 30 orang
·         Tempat                              : XI IPS 1 dan XI IPS 2
·         Petunjuk teknis                 :
1.      Peserta melakukan daftar ulang pukul 07.00 - 07.30
2.      Peserta memasuki ruangan (pukul 07.30)
3.      Peserta wajib membawa alat tulis yang diperlukan dan media pewarnaan bebas
4.      Peserta yang terlambat diperbolehkan masuk namun tidak diberi tambahan waktu
5.      Kertas disediakan oleh panitia
6.    Poster Merupakan Poster secara Manual ( Bukan Menggunakan Software )
7.      Keputusan dewan juri tidak dapat diganggu gugat
·         Kriteria penilaian   :
1.      Menggambar poster sesuai dengan tema
2.      Kreatifitas
3.      Komposisi gambar, kerapian



Download Petunjuk Teknis : Download


Read more ...

Kamis, 20 Maret 2014

Keluhan?


Untuk Masukan dan Saran bagi Blog ini dan ROHIS Al-Farabi SMA N 1 Wonosari ..

Bisa langsung ke Fanpage / Pengurus Blog ini..

untuk Fanpage : www.facebook.com/Farabilive
Read more ...

Minggu, 10 November 2013

Ust Sudirman: Jenderal Yang Selalu Meneriakkan ‘Allahu Akbar’

Jenderal Sudirman 300x185 Ust Sudirman: Jenderal Yang Selalu Meneriakkan ‘Allahu Akbar’











SIAPA tidak kenal Jenderal Sudirman? Namanya tetap harum sampai kini. Ada banyak sisi lain dari Jenderal Sudirman. Ia adalah seorang ustad, ulama, dan pahlawan bangsa yang besar.
Di Bodas Karangjati, Purbalingga, bayi Sudirman pertama kalinya menangis tepatnya tanggal 24 Januari 1916. Sudah terlihat sekali jika sejak kecil Sudirman punya jiwa sosial yang tinggi. Semasa mudanya Sudirman aktif dalam organisasi pramuka dan terkenal sangat disiplin—satu sifat yang kelak akan menjadikannya sebagai jenderal yang besar.
Sudirman termasuk beruntung. Pasalnya untuk zaman itu, tidak banyak yang bisa bersekolah sampai tuntas. Pendidikan terakhirnya adalah Sekolah Guru Muhammadiyah di Solo, tapi tidak sampai tamat. Tapi beliau tetap menjadi guru di Muhammadiyah Cilacap.
Di masa pendudukan Jepang, Sudirman sangat memperhatikan masalah sosial. Salah satu buktinya adalah ia mendirikan koperasi untuk menolong rakyat dari bahaya kelaparan. Pada zaman itu, tidak banyak yang mengerti tentang pentingnya koperasi. Selain itu, beliau juga menjadi anggota Badan Pengurus Makanan Rakyat dan anggota Dewan Perwakilan Keresidenan Banyumas. Suatu posisi yang memungkinkannya untuk selalu bisa memberi lebih buat rakyat.
Karir  militer Sudirman tergolong cepat. Pada masa itu pula Sudirman mengikuti pendidikan tentara Pembela Tanah Air (Peta) di Bogor. Kemudian ia diangkat menjadi Komandan Batalyon di Kroya. Jasa pertama Sudirman setelah kemerdekaan ialah merebut senjata pasukan Jepang di Banyumas.
Sesudah Tentara Keamanan Rakyat (TKR) terbentuk, ia diangkat menjadi Panglima Divisi V / Banyumas dengan pangkat kolonel. Bulan Desember 1945 ia memimpin pasukan TKR dalam pertempuran melawan Inggris di Ambarawa. Tanggal 12 Desember dilancarkan serangan serentak terhadap semua kedudukan Inggris. Akhirnya pasukan Inggris mengundurkan diri ke Semarang.
Dalam Konferensi TKR tanggal 12 Nopember 1945 Sudirman terpilih menjadi Panglima Besar TKR. Lalu tanggal 18 Desember 1945 ia dilantik oleh Presiden dengan pangkat Jenderal. Sejak itu TKR tumbuh menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Ada yang sering lupa diceritakan oleh buku-buku sejarah, jika beliau ini dekat sekali dengan Islam. Hampir semua orang tahu jika Pak Dirman adalah orang yang sholih dan taat beragama. Hingga oleh para anak buahnya biasa disapa Kajine, istilah Jawa untuk panggilan Pak Haji. Padahal beliau belum pernah ke Mekkah. Dalam perjalanan gerilya, setiap mampir di pedesaan atau kampung, Pak Dirman selalu menyelenggarakan pengajian. Tiap malam, walau ia tengah menderita penyakit paru-paru yang kronis, Pak Dirman selalu menunaikan solat tahajud. Pak Dirman dulunya berasal dari keluarga santri.
Dalam rangka mengobarkan semangat jihad di kalangan tentara dan masyarakat, Pak Dirman erat menjalin hubungan kerja sama dengan pesantren-pesantren. Sebagai contoh, pada waktu pertempuran di Magelang, kemudian di Ambarawa, Pak Dirman sering ada di Payaman (sebelah utara Magelang) dan bekerja sama dengan pondok pesantren yang dipimpin Kyai Siraj. Pondok Pesantren ini banyak menggiring santrinya untuk berjihad dalam pertempuran Ambarawa.
Bukti lain Pak Dirman dekat dengan perjuangan Islam adalah pada pertengahan tahun 1946, beliau mengunjungi laskar Hisbullah-Sabilillah Surakarta yang sedang mempersiapkan kembali maju ke medan perang di Alas Tuo dan Bugen. Waktu itu diadakan pertemuan di rumah Kyai H. Adnan di Tegalsari, Surakarta. Kedatangan sang jeneral besar kontan makin nambah semangat juang anggota Hisbullah-Sabilillah yang tengah bersiap berangkat ke medan perang. Jenderal Besar Sudirman mengawali kata sambutannya dengan melantunkan ayat-ayat al-Qur’an surah Ash-Shaf ayat 10-12 yang kemudian diterjemahkannya sendiri: ‘Hai orang-orang yang beriman, maukah kamu Aku tunjukkan suatu perniagaan yang akan menyelematkanmu dari siksa yang pedih. Yaitu, kamu yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya serta berjuang di jalan Allah dengan harta dan jiwamu…”
Sewaktu Belanda melancarkan Agresi Militer II, Jenderal Sudirman sedang sakit, tetapi ia menapik saran Presiden untuk tetap tinggal dalam kota. Kurang lebih tujuh bulan ia mempimpin perang gerilya di hutan-hutan dan gunung-gunung. Banyak penderitaan yang dialaminya terutama penyakitnya sering kambuh dan tidak tersedianya obat-obatan. Coba tuh, betapa lengkapnya kan perjuangan dan pengorbanan beliau ini.
Pulang dari medan gerilya, karena masih sakit, ia tidak dapat memimpin Angkatan Perang secara langsung, tetapi buah pemikirannya selalu dibutuhkan oleh Pemerintah.
Pengalima Besar Jenderal Sudirman meninggal dunia di Magelang pada tanggal 29 Januari 1950 dan dimakamkan di Taman Pahlawan Semaki, Yogyakarta.
Pak Dirman  juga selalu menanamkan kepada tiap anak buahnya sikap hidup “Hidup mulia atau mati syahid” (“Isy Kariimah Aumut Syahidan”) dalam setiap pidatonya. Ayat-ayat Qur’an idolanya adalah ayat-ayat Qur’an yang banyak mengandung kata “Jihad” seperti surah Ash-Shaff ayat 10 dan 11 serta surah al-Baqarah ayat 154. Jenderal Sudirman juga sering meneriakkan takbir “Allahu Akbar!” saat memimpin peperangan. [sa/islampos/kahfi]
Read more ...

Jumat, 16 Agustus 2013

Semangat Kemerdekaan, Semangat Peningkatan, Jadikan Rohis Al-Farabi Lebih Solid dalam Menegakkan Syiar Islam di Sekolah dan Masyarakat.

Bulan Agustus merupakan bulan bersejarah bagi bangsa Indonesia, pada bulan ini tepatnya tanggal 17 Agustus 1945, bangsa Indonesia memproklamirkan diri sebagai bangsa yang merdeka. Selain itu bulan Agustus tahun ini juga bersamaa dengan bulan Ramadhan dan Syawal bagi umat Islam, bulan dimana umat Islam menempa dirinya untuk menjadi pribadi yang lebih baik dihadapan Allah Subhana wa ta’ala. 

Berbekal semangat dari kemerdekaan dan semangat peningkatan serta perbaikan diri dan sebagai sarana perekat ukhuwah, InsyaAllah, Rohis Al-Farabi akan mengadakan Musyawarah Akbar Tahunan pada 17 Agustus 2013 pukul 10.30 s/d selesai bertempat di Ruang Aula Baru SMAN 1 Wonosari. Akan dibahas dalam musyawarah ini yaitu Penyampaian Laporan Pertanggungjawaban Kegiatan Rohis Al-Farabi oleh Pengurus Periode 2012/2013, Evaluasi Kegiatan Periode 2012/2013 dan Pemilihan Ketua Umum Rohis Al-Farabi Periode 2013/2014 serta pembentukan formasi Departemen.

Musyawarah ini mengundang segenap pengurus Rohis Periode 2012/2013, Calon Pengurus Rohis Periode 2013/2014, Pembina Rohis, Pengurus OSIS serta Alumni Pengurus Rohis dan undangan lainya.

Besar harapan, agar musyawarah ini dapat menghasilkan hal positif untuk lebih meningkatkan kinerja Rohis Al-Farabi pada tahun-tahun mendatang.

Allahuakbar……..!!!!! (-frd)
Read more ...
Designed By